Bentuk Soal Benar-Salah (B-S)
Bentuk
Soal Benar-Salah (B-S)
Soal benar salah
adalah salah satu bentuk soal yang obyektif yang setiap soalnya terdapat dua
macam kemungkinan jawaban yang berlawanan . Penulis harus mengetahui konsep
dasar bentuk benar-salah. Maksudnya pernyataan dalam soal harus disusun dengan
pernyataan yang betul-betul benar atau pernyataan yang betu-betul salah, bukan
pernyataan yang meragukan. Bentuk soal benar-salah biasanya dipergunkan untuk
menanyakan fakta, ide, dan konsepsi yang kompleks.
§ Alternatif jawaban
dapat berbentuk :
a.
Benar
– Salah
b.
Setuju
– Tidak Setuju
c.
Baik
– Tidak Baik
§
Teknik
Penyusunan :
1.
Buatkanlah
petunjuk cara mengerjakan soal benar-salah yang sejelas-jelasnya
2.
Hindarkan
pernyataan yang mengandung ungkapan yang tidak pasti, seperti : barangkali,
kadang-kadang, pada umumnya, kebanyakan.
3.
Hindarkan
pernyataan yang panjang dan kompleks.
4.
Soal
tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
5.
Jumlah
soal yang benar hendaknya disamakan dengan jumlah soal yang salah. Hal ini
dimaksudkan untuk mengantisipasi jawaban siswa. Mengingat bahwa siswa yang
tidak mengetahui masalah yang ditanyakan cenderung memilih jawaban salah.
6.
Penempatan
soal yang benar dan yang salah harus diatur secara acak. Misalnya B –S – B – S
– B - S
7.
Setiap
soal hanya mengandung satu gagasan.
8.
Setiap
soal hendaknya berdiri sendiri, tidak bergantung pada soal yang lain.
9.
Hindarkan
dengan pernyataan yang langsung mengutip kalimat dari buku. Setiap pernyataan
hendaknya diolah dan disesuaikan dengan keperluan. Apabila tidak, hal ini akan
terlalu menekan nilai aspek menghafal. Artinya penekannya atau perhatiannya
terlalu ditekankan pada pengetahuan yang didapat dari hasil menghafal.
10. Hindarkan hal yang
kurang perlu dan bersifat teka-teki atau tebak-tebakan.
11. Apabila soal
menanyakan pendapat, maka perlu disertakan sumber yang mengemukakan pendapat.
12. Pastikan kunci jawaban
benar
§
Kelebihan
Soal Bentuk Benar-Salah
a.
Sangat
baik untuk menguji hasil belajar tentang fakta dan ingatan
b.
Relatif
mudah dikonstruksi, khususnya dalam satu pokok bahasan tertentu
c.
Relatif
dapat menguji banyak bahan ajar yang lebih luas
d.
Mudah
diskor oleh dosen/guru secara langsung atau oleh orang lain, karena sudah ada
kunci jawaban
e.
Petunjuk
cara mengerjakan mudah dimengerti
f.
Tidak
perlu membuat jawaban pengecoh
g.
Tidak
makan waktu banyak dalam pembuatan soal-soalnya nya
§
Kelemahan
Soal Bentuk Benar-Salah
a.
Sering
membingungkan bagi mereka yang tidak mengetahui secara pasti
b.
Lebih
mendorong peserta tes untuk menebak jawaban, khususnya ketika ia tidak
mengetahui jawabannya. Sebab, kemungkinan untuk benar sebanding dengan
kemungkinan untuk salah.
c.
Ada
kecenderungan terlalu menguji kemampuan aspek ingatan
d.
Banyak
masalah yang tidak dapat dinyatakan dengan kemungkinan benar atau salah
e.
Kurang
cocok untuk mengukur hasil belajar yang menyeluruh
f.
Jawaban
soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baik
g.
Memungkinkan
dan mendorong siswa untuk menerka-nerka
h.
Tidak
ada informasi diagnostic untuk jawaban yang salah
i.
Tidak
bisa untuk mengukur kemampuan analisa
j.
Kurang
cocok untuk soal hitungan
k.
Soal
kurang bervariasi
TIPE
Soal Benar-Salah (B-S)
Macam-macam bentuk
soal Benar-Salah, yaitu :
1)
Tipe
Benar-Salah dengan koreksi (with correction)
Siswa diminta untuk membetulkan soal bila ia memilih
jawaban yang salah.
2)
Tipe
Benar-Salah tanpa koreksi (without correction)
3)
Tipe
Benar-Salah Berumpun
Contoh
soal Benar-Salah dengan koreksi (with correction) :
Perhatikan soal
dibawah ini ! Jika pernyataan Salah, Jelaskan mengapa salah.
1.
(B
/ S)
Semua Bahan akan memuai jika dipanaskan.
Karena bahan yang bentuknya cair tidak memuai, tetapi
menguap.
2.
(B
/ S)
Semua jenis thermometer memberikan hasil yang sama bila mengukur suhu suatu
system tertentu.
Karena setiap jenis thermometer memiliki satuan yang
berbeda-beda, jadi hasilnya tergantung dari jenis thermometer yang digunakan.
3.
(B / S)
Hukum Ohm adalah V = I x R.
4.
(B
/ S)
Medan listrik dari suatu muatan listrik selalu menjauh dari muatan.
Karena hanya untuk muatan q positif medan magnet
menjauh dari muatan, sedangkan untuk muatan q negative medan listrik mendekati
muatan.
5.
(B / S)
Kapasitansi suatu kapasitor keeping parallel bergantung pada beda tegangan
diantara keeping-kepingnya.
6.
(B
/ S)
Dielektrik yang di sisipkan kedalam suatu kapasitor akan menurunkan kapasitansi
kapasitor tersebut.
Karena
ketika bahan dielektrik di sisipkan, maka beda potensial antara 2 keping akan
turun, jumlah muatan pada tiap keeping tetap, dan kapasitansi akan naik.
Contoh
soal Benar-Salah tanpa koreksi (without correction) :
1.
(B / S)
Gelombang cahaya tampak yang terpanjang adalah cahaya merah dan yang terpendek
adalah cahaya ungu.
2.
(
B / S
) Pada Efek fotolistrik cahaya berperilaku sebagai gelombang.
3.
( B / S ) Energi kinetik
elektron yang diemisikan dari permukaan logam pada efek fotolistrik tidak bergantung
pada intensitas cahaya yang diberikan.
4.
(
B / S
) Agar terjadinya fotolistrik maka frekuensi ambang harus lebih besar dari
frekuensi cahaya yang menyinari katoda.
5. ( B / S ) Jika ada dua
kawat saling sejajar dipasang saling berdekatan maka kedua kawat akan saling tarik-menarik jika
dialiri arus searah.
6. (
B /
S) partikel listrik negative disebut electron.
Contoh
soal Benar-Salah berumpun :
1.
Manakah
dari besaran berikut ini yang termasuk besaran pokok
(B / S) kecepatan
(B / S) waktu
(B / S) luas
(B / S) kuat arus
(B / S) panjang
2.
Manakah
dari nama benda langit berikut ini yang termasuk planet
(B / S) asteroid
(B / S) komet
(B / S) bulan
(B / S) saturnus
(B / S) pluto
Penilaian Soal
Bentuk Benar-Salah
Cara mengolah
skor
Rumus untuk
mencari skor akhir bentuk Benar-Salah ada dua macam :
a.)
Dengan
Denda
|
Ket :
S = skor yang diperoleh
R = jumlah jawaban yang benar
W = jumlah jawaban yang salah
b.)
Tanpa
Denda
|
Yang dihitung
hanya yang betul, untuk soal yang tidak dikerjakan atau jawabannya salah
bernilai 0.
Ada daftara pustakanya nda ka?
BalasHapusbagus banget materinya
BalasHapus