Rpp
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Materi
: Fluida Statis
Mata
Kuliah Topik Khusus Fisika Sekolah
Disusun Oleh:
Lyn
(32151405280)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
Kelas/Semester : XI
MIPA /1 (Satu)
Mata Pelajaran :
Fisika
Topik :
Fluida Statis
Alokasi Waktu : 1 JP
x 45 menit
I.
KOMPETENSI INTI
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :
Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 :
Memahami
dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
II.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
2.1
Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati,
bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan
percobaan dan berdiskusi.
2.2
Menghargai kerja individu
dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam kehidupan
sehari-hari.
4.3 Merencanakan dan melakukan percobaan yang
memanfaatkan sifat-sifat fluida statis, berikut presentasi hasil dan makna
fisisnya.
III.
INDIKATOR
3.3.1 Menjelaskan hukum Archimedes
3.3.2 Menyelidiki
kasus mengapung, melayang, dan tenggelam pada hukum Archimedes.
3.3.3 Menerapkan hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
3.3.4 Melakukan
percobaan hukum Archimedes
3.3.5 Menyajikan
laporan hasil percobaan hukum Archimedes
IV.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat :
1. Menjelaskan
hukum Archimedes
2. Menyelidiki kasus mengapung, melayang, dan
tenggelam pada hukum Archimedes.
3. Menerapkan hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
4. Melakukan percobaan hukum Archimedes
5. Menyajikan laporan hasil percobaan hukum Archimedes
V.
MATERI
Hukum Archimedes
“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka
benda tersebut akan mendapat gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas)
sebesar berat zat cair yang dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat benda dalam zat cair akan
berkurang. Benda yang diangkat dalam zat cair akan terasa lebih ringan
dibandingkan diangkat di darat. Jadi, telah jelas bahwa berat benda seakan
berkurang bila benda dimasukkan ke dalam air. Hal itu karena adanya gaya ke
atas yang ditimbulkan oleh air dan diterima benda. Dengan demikian maka resultan
gaya antara gaya berat dengan gaya ke atas merupakan berat benda dalam air.
Selanjutnya berat disebut dengan berat semu yaitu berat benda tidak sebenarnya
karena benda berada dalam zat cair. Benda dalam air diberi simbol WS.
Hubungan antara berat benda di udara (W), gaya ke atas (Fa)
dan berat semu (Ws) adalah :
Ws = W-Fa
dengan:
Ws = berat
benda dalam zat cair (Kg⋅m/s2)
W = berat benda sebenarnya
(Kg⋅m/s2)
Fa = gaya apung
(N)
dan besarnya gaya apung (Fa)
dirumuskan sebagai berikut :
Fa = ρcair Vb g
dengan:
ρcair = massa
jenis zat cair (kg/m3)
Vb = volume
benda yang tercelup (m3)
g = percepatan gravitasi
(m/s2)
.
Benda Dalam Hukum
Archimedes
Bila benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka ada 3
kemungkinan yang terjadi yaitu tenggelam, melayang, dan terapung.
1. Benda Tenggelam
Benda disebut tenggelam dalam zat cair apabila posisi
benda selalu terletak pada dasar tempat zat cair berada.
Benda Tenggelam
Pada benda tenggelam
terdapat tiga gaya yaitu :
W = gaya berat benda
Fa = gaya archimedes
N = gaya normal bidang
Dalam keadaan seimbang
maka W = N + Fa sehingga :
W > Fa
m . g > ρZC
. Vb . g
ρb . Vb . g > ρZC . Vb
. g
ρb > ρzc
ρb = massa
jenis benda
ρZC = massa
jenis zat cair
2. Benda Melayang
Benda melayang dalam zat cair apabila posisi benda di
bawah permukaan zat cair dan di atas dasar tempat zat cair berada.
Benda Melayang
Pada benda melayang terdapat dua gaya yaitu: Fa
dan W. Dalam keadaan seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . Vb
. g
ρb = ρzc
3. Benda Terapung
Benda terapung dalam zat
cair apabila posisi benda sebagian muncul dipermukaan zat cair dan sebagian
terbenam dalam zat cair.
Benda Terapung
Pada benda terapung terdapat dua gaya yaitu :Fa dan W.
Dalam keadaan seimbang maka :
W = Fa
ρb . Vb . g = ρZC . V2
. g
ρb . Vb = ρZC
. V2
karena Vb >
V2 maka : ρb < ρZC
Penerapan Hukum Archimedes
Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan Hukum
Archimedes dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Hukum Archimedes
Untuk Menentukan Massa Jenis Benda
(ingat hukum
archimedes tentang, Vbenda = V air)
karena
dengan:
Vair = volume
air yang dipindahkan
m = massa benda di udara
ms = massa semu
benda (di air)
ρbenda = massa
jenis benda
ρair = massa
jenis air
Penerapan Hukum Archimedes
Dalam Bidang Teknik
Penerapan Hukum Archimedes
dalam bidang teknik adalah sebagai berikut.
a) Kran otomatis pada
penampungan air
Jika di rumah kita menggunakan mesin pompa air, maka
dapat kita lihat bahwa tangki penampungnya harus diletakkan pada ketinggian
tertentu. Tujuannya adalah agar diperoleh tekanan besar untuk mengalirkan air.
Dalam tangki tersebut terdapat pelampung yang berfungsi sebagai kran otomatis.
Kran ini dibuat mengapung di air sehingga ia akan bergerak naik seiring dengan
ketinggian air. Ketika air kosong, pelampung akan membuka kran untuk
mengalirkan air. Sebaliknya, jika tangki sudah terisi penuh, pelampung akan
membuat kran tertutup sehingga secara otomatis kran tertutup.
b) Kapal selam
Pada kapal selam terdapat tangki yang jika di darat ia
terisi udara sehingga ia dapat mengapung di permukaan air. Ketika kapal
dimasukkan ke dalam air, tangki ini akan terisi air sehingga kapal dapat
menyelam.
c) Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
massa jenis zat cair. Alat ini berbentuk tabung yang berisi pemberat dan ruang
udara sehingga akan terapung tegak dan stabil seketika. Hidrometer bekerja
sesuai dengan prinsip Hukum Archimedes.
d) Jembatan poton
Jembatan poton merupakan jembatan yang berasal dari kumpulan drum kosong
yang mengapung di atas air da diatur sehingga bisa menyerupai sebuah jembatan.
Atau biasa juga disebut dengan jembatan apung.
Agar dapat mengapung, drum yang dijadikan sebagai jembatan poton harus
dalam keadaan kosong dan tertutup rapat agar udara di dalam drum tidak bisa
keluar dan air tidak bisa masuk ke dalam drum
e) Balon Udara
Penerapan hukum archimedes dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya berlaku
untuk benda jenis cair tetapi juga benda jenis gas. Agar bisa melayang di udara
balon udara harus diisi dengan gas yang mempunyai masa jenis lebih kecil dari pada
udara atmosfer.
Balon udara bisa melayang karena mendapatkan gaya ke atas, misalkan balon
udara diisi dengan udara yang dipanaskan, karena udara yang dipanaskan
mempunyai tingkat kerenggangan lebih besar daripada udara biasa.
VI.
MODEL/PENDEKATAN/METODE PEMBELAJARAN
Model : Inquiry Learning
Pendekatan : Scientific
Learning
Metode : Eksperimen, Diskusi, Tanya Jawab,
Penugasan
VII. STRATEGI/KEGIATAN PEMBELAJARAN
Langkah Pembelajaran
|
Fase-Fase
|
Kegiatan Pembelajaran
|
Pendahuluan
|
Fase
1
Orientasi/menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
|
Guru membuka pelajaran dengan memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran
hari ini,
memeriksa absensi kehadiran, serta menanyakan tugas pada pertemuan
sebelumnya.
|
Guru
memberitahu siswa materi apa yang akan dibahas selanjutnya (Hukum
Archimedes).
|
||
Guru
menyampaikan strategi dan tujuan pembelajaran.
|
||
Guru memotivasi
siswa melalui kapal mainan dari kertas
dengan meminta beberapa siswa maju ke depan. Lalu meminta siswa
memperagakan simulasi kapal mainan dari kertas yang
dimasukkan ke dalam dalam air.
|
||
Kegiatan Inti
|
Fase
2
Merumuskan
masalah
|
Guru
memberikan stimulus kepada siswa dengan menanyakan “Mengapa kapal mainan dari
kertas yang dimasukkan ke dalam air terapung ?”
|
Fase
3
Merumuskan hipotesis
|
Berdasarkan kasus-kasus yang telah diberikan, guru
melakukan Tanya jawab kepada siswa untuk membuat hipotesis sementara mengenai
gaya Archimedes.
|
|
Fase 4
Mengumpulkan data
|
Guru mempersilahkan siswa duduk dikelompoknya
masing-masing berdasarkan pengelompokkan yang sudah dibuat di pertemuan
sebelumnya
|
|
Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok, serta
meminta kelompok untuk mempersiapkan alat dan bahan yang sudah mereka bawa.
(Untuk melakukan eksperimen)
|
||
Guru memberikan instruksi serta membacakan aturan dalam
melakukan eksperimen kepada kelompok siswa.
|
||
Guru mempersilahkan siswa melakukan percobaan dan
mengumpulkan data selama 15 menit.
|
||
Penutup
|
Fase 5
Menguji hipotesis
|
Guru mempersilahkan kelompok masing-masing untuk
berdiskusi dalam mengisi tugas kelompok pada LKS.
|
Guru meminta menuliskan analisa berdasarkan hasil
percobaan di selembar kertas serta membandingkan analisa mereka dengan
hipotesis sementara mereka.
|
||
Guru meminta salah satu perwakilan kelompok untuk
membacakan hipotesis akhir.
|
||
Penutup
|
Fase 6
Menarik kesimpulan
|
Guru memberikan reward/penghargaan kepada kelompok
terbaik.
|
Guru melakukan evaluasi dengan melakukan Tanya jawab yang
berkaitan dengan eksperimen yang telah dilakukan.
|
||
Guru memberikan kesimpulan mengenai materi (Hukum
Archimedes).
|
||
Guru memberikan tugas (PR) kepada siswa.
|
||
Guru mengakhiri pembelajaran dan menutup kegiatan.
|
VIII.
MEDIA, ALAT DAN BAHAN PEMBELAJARAN
Media Pembelajaran :
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Alat
Pembelajaran : Proyektor, alat
percobaan sederhana.
IX.
SUMBER BELAJAR
-
Resnick, Haliday. 2010. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta:Erlangga
-
Lasmi, Ni Ketut. 2014. Fisika Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga
-
Young,
Hugh D. 2003. Fisika Universitas Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
X.
PENILAIAN
1.
Jenis/Teknik Penilaian
-
Sikap : Observasi/pengamatan dan penilaian diri
-
Pengetahuan : Tes Tulis
-
Keterampilna : Tes kinerja
2.
Bentuk Instrumen dan Instrumen
A. Penilaian Sikap
a.
LEMBAR
PENILAIAN KEGIATAN DISKUSI
|
||||||||
Mata
Pelajaran :
|
Fisika
|
|||||||
Kelas/
Semester :
|
XI/ 2
|
|||||||
Topik/
Sub Topik :
|
Hukum
Archimedes
|
|||||||
Indikator :
|
Peserta
didik menampilkan prilaku sosial: kerjasama, santun, toleran, responsif,
proaktif, dan bijaksana.
|
|||||||
Berika
skor pada kolom yang sesuai dengan hasil pengamatan terhadap peserta didik
selama kegiatan eksperimen gerak lurus
dengan percepatan tetap.
1.
Jika tidak pernah berprilaku selama
kegiatan
2.
Jika kadang-kadang berprilaku dalam
kegiatan
3.
Jika sering berprilaku dalam
kegiatan
4.
Jika selalu berprilaku dalam kegiatan
|
||||||||
No.
|
Nama Siswa
|
Kerjasama
Kerjasama
|
Santun
Santun
|
Toleran
|
Responsif
|
Proaktif
|
Bijaksana
|
Jumlah Skor
|
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Nilai sikap pada masing-masing instrumen sikap dihitung
menggunakan rumus berikut:
Penentuan predikat siswa dalam bersikap selama kegiatan pembelajaran (bereksperimen
dan berdiskusi), adalah:
PREDIKAT
|
NILAI
|
Sangat
Baik (SB)
|
Nilai ≥ 80
|
Baik (B)
|
70 ≤ Nilai < 80
|
Cukup
(C)
|
60 ≤ Nilai < 70
|
Kurang
(K)
|
Nilai
< 60
|
Penilaian Sikap
melalui Penilaian Diri
NO
|
PERNYATAAN
|
YA
|
TIDAK
|
|
Saya bekerjasama dengan teman selama kerja kelompok
|
|
|
|
Saya mencatat data dengan teliti dan benar
|
|
|
|
Saya melaporkan hasil pengamatan apa adanya
|
|
|
|
Saya berusaha mencari informasi pada berbagai sumber belajar untuk
menyelesaikan tugas
|
|
|
|
Saya menyelesaikan tugas tepat waktu
|
|
|
|
…
|
|
|
Skor
|
|
|
B.
Penilaian Pengetahuan
1.
Teknik
dan Bentuk Instrumen Penilaian
Teknik penilaian kognitif menerapkan teknik tes berbentuk uraian dan teknik non
tes berupa penugasan
2.
Instrumen
penilaian
Tes
Uraian
|
|||||||||||||||||||||||||
Indikator :
|
Menyajikan
laporan hasil percobaan yang menggunakan konsep fluida statis.
|
||||||||||||||||||||||||
Contoh
Soal
|
1. Hasil
pengamatan berdasarkan percobaan disajikan sebagai berikut :
|
||||||||||||||||||||||||
a.
Lengkapi tabel hasil pengamatan eksperimen di atas
|
|||||||||||||||||||||||||
Penskoran
|
|||||||||||||||||||||||||
|
NO
|
JAWABAN
|
SKOR
|
||||||||||||||||||||||
|
1a
|
Mengisi 5 dari 5 kotak dengan benar.
Mengisi 4 dari 5 kotak dengan benar.
Mengisi 3 dari 5 kotak dengan benar.
Mengisi 2 dari 5 kotak dengan benar.
Mengisi 1 dari 5 kotak dengan benar.
|
5
4
3
2
1
|
C.
Penilaian
Keterampilan
Instrumen Penilaian Keterampilan
|
||||||||||||
KD
|
3.3 Menerapkan hukum-hukum fluida statik dalam
kehidupan sehari-hari.
4.3 Merencanakan dan melakukan percobaan yang
memanfaatkan sifat-sifat fluida statis, berikut presentasi hasil dan makna
fisisnya.
|
|||||||||||
Indikator
|
3.3.1
Menjelaskan hukum Archimedes
3.3.2 Menyelidiki kasus mengapung, melayang, dan
tenggelam pada hukum Archimedes.
3.3.3 Menerapkan hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari
3.3.4 Melakukan percobaan hukum Archimedes
3.3.5 Menyajikan laporan hasil percobaan hukum Archimedes
|
|||||||||||
NO
|
NAMA
|
NOMOR INDIKATOR/ SKOR
|
JUMLAH SKOR
|
|||||||||
|
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
Kepala Sekolah Jakarta,………………….
Guru Mata Pelajaran Fisika
Komentar
Posting Komentar